Kelompok Usia Produktif, Kunci Majunya Indonesia

Kelompok Usia Produktif, Kunci Majunya Indonesia


Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan kelompok usia produktif adalah mereka yang berada dalam rentang usia 15 sampai dengan 64 tahun. Berdasarkan data sensus penduduk  tahun 2010, jumlah penduduk Indonesia yang masuk dalam kelompok usia produktif adalah sekitar 157 juta orang. 

Bila kelompok penduduk usia produktif ini berkualitas tinggi dan produktif, maka negara akan diuntungkan karena produktivitas tinggi. Namun bila kelompok ini tidak berkualitas dan tidak produktif, maka negara akan dirugikan karena harus menanggung kelompok ini.


Kalau seperti itu pastinya kalian bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan produktif itu, siapa saja yang dianggap usia produktif?, bagaimana ciri-cirinya? baiklah simak ulasan dibawah ini

Apa yang dimaksud dengan produktif?

Produktif adalah tindakan kreatif yang dapat menghasilkan sesuatu. Usia produktif adalah usia ketika seseorang dianggap dapat berproduksi atau menghasilkan sesuatu.

Siapa saja yang dianggap usia produktif?

Kelompok usia produktif itu, adalah penduduk yang usianya sudah sanggup menghasilkan produk maupun jasa.  Menurut BkkbN, kelompok usia produktif adalah penduduk yang karena usia, kondisi fisik dan jenis pekerjaannya dapat menghasilkan produk dan jasa untuk menjalani kehidupannya secara optimal.

Ciri-ciri kelompok usia produktif

  • Memiliki karya
  • Aktif
  • Energik dalam bekerja
  • Kerja keras
  • Kerja cerdas
  • Bersikap mandiri
  • Tidak mengabaikan spiritualitas dan religiusitas
  • Memiliki pandangan hidup dan wawasan ke depan
BPS membedakan penduduk usia produktif menjadi 2 kategori, yang pertama Usia Sangat Produktif (15 - 49), dan kedua Usia Produktif (50 - 64)

Masalah-masalah diatas akan berdampak sangat merugikan, masalah-masalah tersebut dapat merusak sistem ketenagakerjaan di Indonesia, mengapa? karena permasalahan-permasalahan tersebut akan membuat berkurangnya ketertarikan investor untuk membuat lapangan pekerjaan di Indonesia karena penduduk usia produktifnya kalah bersaing dengan penduduk usia produktifnya negara lain.  Akibatnya maka semakin meningkatnya pengangguran di Indonesia, banyaknya kemiskinan bila permasalahan ini tidak juga kunjung diselesaikan, kemiskinan tadi mengakibatkan banyak keluarga atau masyarakat yang tidak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti makan dan minum pun tak bisa dinikmati.  Kasus kelaparan pun akan sering terjadi di Indonesia, hal ini juga bisa menimbulkan tingginya angka kematian.  Dengan adanya pengangguran yang berjangka panjang, para pengangguran akan merasa panik, maka banyak para pengangguran akan menyalurkan kepanikannya dengan cara tidak baik, cara-cara yang dilakukan di saat panik dapat tidak terkontrol, misalnya kriminalitas, pencurian, penjarahan, perampokan, dan lain-lain.

Dengan menciptakan situasi politik yang nyaman, keamanan yang baik, birokrasi yang mudah, buruh yang  mau bekerja dengan baik adalah salah satu cara membuat investor mau tetap menanamkan modal di Indonesia, dan semua permasalahan-permasalahan menyedihkan tadi tidak akan terjadi di Indonesia ini.

Menurut saya, intinya itu yang pasti kita harus meningkatkan SDM kita, cukup hanya itu.

Bagaimana kondisi SDM kita saat ini? Baikkah? Atau buruk? Berkualitaskah?


Kondisi SDM kita saat ini, bisa dikatakan cukup baik, namun apakah sudah cukup berkualitas? Jawabannya BELUM SDM di Indonesia masih belum cukup berkualitas.  SDM Indonesia masih kalah dengan pendatang dari negeri tetangga maupun dengan warga negara asing lainnya. Pemuda Indonesia  harus disiapkan, disiapkan menjadi apa? Untuk apa? Pemuda Indonesia harus disiapkan untuk menjadi sumber daya manusia yang berkualitas.  Disini berkualitas berarti terdidik dengan baik agar memiliki kecerdasan intelektual maupun emosional, spiritual,moral dan perilaku. Mereka juga harus sehat, kuat, mampu bekerja dan menciptakan pekerjaan.

Berjuang  untuk memperoleh pendidikan secara optimal, baik pendidikan formal maupun non-formal.  Bekerja atau menciptakan pekerjaan. Dengan bekerja, setiap penduduk dapat menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Anak - anak harus sekolah setinggi mungkin, harus memperoleh berbagai keterampilan kerja, dan harus hidup sehat.

Yang diatas adalah salah satu cara untuk mewujudkan SDM yang berkualitas, yang disiapkan dari orang-orang muda Indonesia. Memang semua itu terdengar seperti hal yang mustahil untuk dilakukan, banyak sekali pemikiran masyarakat yang telah rusak akan tradisi yang salah, masyarakat indonesia telah nyaman dengan tradisi Indonesia yang menyesatkan.  TRADISI? Tradisi yang menyesatkan itu bisa dijabarkan seperti ini:

Contohnya tradisi pelajar Indonesia yang selalu bergantung kepada kunci jawaban untuk Ujian Nasional, padahal telah diketahui bahwa kunci itu belum tentu benar, tidak tau lahirnya kunci itu dari mana, tapi pelajar selalu mempercayainya, berpikir “tidak menggunakan kunci, peluang lulus sedikit, peluang tidak lulus banyak, menggunakan kunci pasti lulus”, tahukah kalian pemikiran seperti ini lah yang sangat menyesatkan.  Oleh karena itu, kita semua harus merubah semua tradisi yang menyesatkan tersebut, rubah pola pikir maka cara untuk menciptakan SDM yang berkualitas diatas tadi pasti akan dilaksanakan dengan efektif.

Jadi Intinya, jika kita semua ingin negara kita maju, negara kita dibanjiri oleh investor asing, terbukanya lapangan kerja yang luas, adalah dengan meningkatkan sumber daya manusia.
Dimulai dengan menjaga kesehatan, makan makanan yang sehat, terus menempuh pendidikan sejak dini sampai setinggi-tingginya.  Kecerdasan otak saja belum tentu memadai untuk menjadi produktif. Masih diperlukan berbagai keterampilan hidup (life skills) seperti sikap kreatif, mandiri, berani, bijaksana, hemat, maupun keterampilan kerja. Keterampilan kerja  dapat diperoleh melalui latihan-latihan formal maupun non-formal. Ada banyak sekolah-sekolah keterampilan maupun Balai Latihan Kerja yang telah tersedia. Selain itu, kita harus menjunjung moralitas dan etika yang tinggi seperti kesopanan, saling menghargai dan menghormati, kejujuran dan lain-lain

Berkualitasnya sumber daya manusia juga berdampak pada suksesnya bonus demografi pada tahun 2020-2030.  Yang belum tahu dengan bonus demografi itu apa, silakan ke artikel ini  "Mengenal Bonus Demografi" juga artikel "Bonus Demografi itu?, Pisau bermata 2"


Sekian dulu, maaf jika kemungkinan bakalan lambat untuk posting nih, karena lagi banyak ujian, ada UN dan persiapan melanjutkan kuliah nih, doain ya teman-teman pembaca...


Dikutip dari (Buku Saku Kegiatan KKN Mahasiswa Materi Bantu Penyuluhan Kependudukan, Keluarga Berencana, & Pembangunan Keluarga.)
Previous
Next Post »
Thanks for your comment