Pemuda Yang Siap Melanjutkan Reformasi

source : http://cdn.sooperboy.com/resources/news/2014/10/28/4989/646x323-aku-pemuda-indonesia-dan-aku-bangga-141028g.jpg

Orang muda, di Indonesia orang muda sudah menjadi titik berat andalannya masyarakat dalam perkembangan negara ini.  Contohnya, reformasi yang terjadi pada tahun 1998 dalam insiden trisakti insiden ini terjadi akibat adanya aspirasi serta semangat yang ada pada pemuda indonesia.  Dan juga pemuda sudah menjadi penyalur aspirasi-aspirasi halayak ramai yang tidak tersampaikan, melalui aksi-aksi demo yang tertib menandakan sudah ada beberapa pemuda di Indonesia yang terdidik.  Namun taukah teman-teman siapa yang disebut dengan orang muda, kita orang muda? anda? Atau dia?

SIAPA YANG BISA KITA SEBUT DENGAN ORANG MUDA?

Definisi orang muda berbeda-beda, tergantung sudut pandang yang dipakai, apakah sudut pandang psikologi, kesehatan, hukum, ekonomi (tenaga kerja), sosial-budaya, dan lainlain. Namun dalam bidang kependudukan, telah disepakati penggunaan isitilah “orang muda” untuk kelompok usia 10 – 24 tahun. Kelompok ini terdiri dari remaja (adolescence) dan anak muda (youth) yang sebetulnya mempunyai ciri-ciri tersendiri. Orang muda dibedakan dalam beberapa sub-kelompok, mengapa? karena adanya ciri perkembangan yang khas pada setiap sub-kelompok itu.  Salah satu pengelompokan yang umum adalah dalam 3 sub-kelompok yaitu remaja awal usia 10 – 14 tahun, remaja madya 15-19 tahun, dan remaja akhir usia 20 – 24 tahun.  Namun kesempatan kali ini kita tidak membahasnya lebih lanjut, insyaallah dalam kesempatan yang lain okee :D

Uppps kembali ke masalah demo pemuda tadi, apakah semua pemuda sudah terdidik? Bagaimana menurut kalian? Jawabannya tentu telah kita ketahui bersama, the answere is TIDAAAAAAK.  Why? Mengapa? Karena masih banyak orang muda di Indonesia yang melakukan banyak kesalahan yang meninggalkan bekas jangka panjang, kalian pasti bertanya, apa itu? Contohnya antara lain :
  •  Mentato tubuh
  • Kecacatan tubuh karena kecelakaan, namun tidak semua kecelakaan yang mengakibatkan kecacatan termasuk kategori kesalahan, pasti teman-teman bertanya-tanya, bagaimana jika terjadi kecelakaan karena kerja?  Nah disini perlu di jelaskan, kecelakaan itu ada 2 macam yaitu kecelakaan yang di sengaja dan yang tidak disengaja.  Kecelakaan yang disengaja ini adalah kecelakaan yang terjadi akibat kebodohan seseorang dalam melakukan sesuatu layaknya menantang maut yang telah diketahui apa akibatnya nanti, contoh kecelakaannya yaitu patah kaki akibat ugal-ugalan mengendarai motor.  Kecelakaan yang tidak disengaja adalah kecelakaan yang terjadi akibat kelalaian dari orang tersebut, kecelakaan dalam kerja termasuk kategori kecelakaan ini, tentunya semua orang tidak menginginkan kecelakaan, namun hal ini tidak bisa terlepas dari takdir yang diberikan.
  • Kehamilan tak diharapkan karena menikah dan melahirkan di usia dini
  • HIV/AIDS karena hubungan seksual yang tidak aman atau karena pertukaran jarum suntik untuk narkoba
  • Kematian karena penyalahgunaan narkoba dan miras


SO apa akibat dari beberapa contoh kesalahan diatas?

Para pemuda yang mentato tubuh serta cacat tubuh sudah dipastikan akan sulit bahkan mustahil untuk masuk dalam berbagai pekerjaan yang berkaitan kenegaraan layaknya AKMIL, AKPOL, BINTARA dll.

Why? Kenapa hal ini bisa terjadi?

Terbatasnya pengetahuan serta pengalaman hidup banyak orang muda yang tidak dapat mengetahui akibat jangka panjang dari perbuatannya.  Orang tua harus sangat tegas melarang dan menjaga agar anak - anaknya tidak terlibat dalam tindakan-tindakan berisiko yang akan meninggalkan bekas dan yang tidak dapat diperbaiki.

Kenakalan remaja juga masih kerap terjadi, LINGKE LINGSE LINGSO lah yang akan menjadi faktor penyebab terjadinya kenakalan remaja ini. Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, Lingkungan Sosial:

LINGKUNGAN KELUARGA

Anak/remaja yang dibesarkan dengan lingkungan keluarga yang tidak baik kemungkinan besar menyebabkan anak mengalami gangguan kepribadian menjadi berkepribadian antisosial dan berperilaku salah lebih besar dibandingkan dengan anak yang dibesarkan dalam keluarga harmonis.

LINGKUNGAN SEKOLAH

Sekolah adalah lokasi yang menjadi pemberi Opportunity kepada remaja terutama lingkungan sekolah menengah atas, disini lah kita bisa mengambil berbagai Opportunity yang di sediakan oleh sekolah, sepeti bekerja di OSIS, kegiatan di OSIS pastinya kita akan mendapatkan banyak link untuk menuju ke hal apa pun, tentunya ada positif ada negatif

LINGKUNGAN SOSIAL MASYARAKAT

Kondisi lingkungan sosial yang tidak sehat atau “rawan”, merupakan pendorong anak/ remaja untuk berperilaku salah.

Bagaimana sebaiknya orangtua dan masyarakat bersikap terhadap orang muda?

Banyak orangtua mulai menyadari bahwa salah satu cara yang ideal untuk membina hubungan dengan anak adalah dengan menjadi sahabat. Bukan zamannya lagi orang muda mau menerima sikap otoriter orangtua. Masalah orang muda seringkali terjadi hanya karena

Kita ketahui bersama bahwa ada sebagian orangtua yang tidak bisa menjadikan dirinya sebagai sahabat bagi orangmuda (anaknya) masih pada egois, mereka masih tidak bisa membuka pemikirannya terhadap perubahan zaman yang menimbulkan perubahan perilaku serta kebiasaan.  Terus, terus, teruus?

Terus bagaimana cara orang tua untuk menjadi sahabat?
  • Bersikap lebih terbuka terhadap anak
  • Tidak terlalu menuntut
  • Membiarkan anak mencoba-coba selama tidak membahayakan dirinya
  • Suasana komunikasi yang santai sebagai dua orang sahabat memungkinkan orang muda dapat bercerita mengenai apa saja tanpa merasa takut
  • Memahami keadaan/ permasalahan serta  memberi bantuan yang tepat, sekaligus menghindarkan orang muda mencari jawaban di tempat yang salah.

Apa risiko bila orang tua tidak dapat menjadi sahabat?

Pentingnya informasi dari orangtua akan menuntun juga memenuhi rasa ingin tahu dari anak remajanya.  Namun jika tidak, remaja pasti akan mencari tahu melalui bertanya kepada orang-orang terdekatnya yang lain, bertanya ke teman, guru, lingkungan sekitar, pacar (eaaaaaak aku gak punya pacar :D #backtothepoint), alhamdulillah jika info atau jawaban yang dia terima itu ada jawaban yang baik dan benar, nah apa yang terjadi jika tidak? Maka dia akan terjerumus ke jalan yang salah, this is so BAD!!!

Mengapa orangtua harus menjadi sahabat, karena banyak orang muda lebih percaya kepada sahabat dibandingkan dengan orangtua kenapa? Ada yang tau? Yuk koment dibawah, namun tidak perlu repot-repot menunggu dari komentar dibawah, biarkan daku menjelaskannya kepada kalian semua.

Berikut alasannya

Seringkali orang muda beranggapan bahwa orang tuanya belum tentu mengerti mengapa ia begitu ingin tahu, sehingga ia malas bertanya pada orangtuanya. Selain itu mereka beranggapan bahwa kalaupun bertanya ia sudah dapat memperkirakan jawabannya: yaitu jawaban yang tidak jelas dan tidak memberinya tambahan informasi seperti yang ia inginkan. Bagi orang muda pada umumnya, keluarga punya peran lebih kecil dibandingkan peran teman sebayanya. Tetapi bukan berarti keluarga tidak penting lagi. Kanyataannya keluarga tetap penting dan paling menentukan.

Next Question!

Apa menjadi orang muda itu hanya bisa menerima bimbingan? Tidak mendapatkan anacaman? Tidak mendapatkan tantangan? Tantangan yang dihadapi para orangmuda, Adakah?

PASTI ADA, TENTU ADA, SURE, TRUST ME!
Karena orang muda masa kini hidup di daerah globalisasi, derasnya informasi yang silih berganti, yang terlalu banyak dan terlalu cepat, positif serta negatif, nah inilah tantangan yang diterima orangmuda, yaitu memasang penyaring yang kuat dalam derasnya informasi ini, menyaring yang negatif dan mengambil yang positif, melakukan hal seperti ini bukanlah perkara yang mudah, banyak godaan yang akan timbul untuk menyesatkannya.

Nih beberapa peran orangtua dalam mengatasi masalah ini 
  • Memberikan pemikiran dan pertimbangan (bukan menuntut) kepada orang muda tentang alternatif penyelesaian masalah yang dihadapi
  • Menanamkan nilai-nilai perilaku yang baik melalui diskusi dan komunikasi dua arah
  • Membantu mengembangkan potensi yang ada di dalam diri orang muda melalui pemberian kesempatan kepada mereka untuk memutuskan sendiri penyelesaian masalah yang dihadapi berdasarkan alternatif yang diberikan oleh orang tua
  • Meningkatkan kepercayaan diri dengan memberi kesempatan kepada mereka untuk memutuskan sendiri penyelesaian masalah yang mereka hadapi.
DONE, Selamat Malam, Arigato, Thank You, Syuqran, TERIMA KASIH.

DAFTAR PUSTAKA
Moeliono, Laurike dan Eddy Hasmi. 2014. Buku Saku Kegiatan KKN Mahasiswa Materi Bantu Penyuluhan Kependudukan, Keluarga Berencana, & Pembangunan Keluarga. Jakarta: Direktorat Kerjasama pendidikan kependudukan BKKBN




Previous
Next Post »
Thanks for your comment